Pages

Jumat, 22 Maret 2013

PRINSIP KERJA LAMPU TL


Dalam bidang penerangan, lampu fluorescent atau dikenal juga dengan lampu TL telah digunakan secara luas baik di dalam industri maupun digunakan oleh rumah tangga. Lampu jenis fluorescent atau lampu TL merupakan jenis lampu yang paling banyak digunakan dari semua jenis lampu yang mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu pelepasan muatan listrik.

Lampu fluorescent merupakan lampu jenis lampu yang cukup efisien dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, terutama jika dibandingkan dengan lampu jenis kawat pijar. Tetapi dengan semakin mahalnya harga energi listrik, akhir–akhir ini telah banyak diperkenalkan lampu–lampu jenis fluorescent dengan berbagai bentuk dan ukuran yang ternyata cukup hemat akan penggunaan energi listrik. Salah satunya adalah lampu fluorescent dengan ballast kumparan berinti besi.

Lampu fluorescent adalah lampu dengan yang prinsip kerjanya dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya berdasarkan pada berpendarnya radiasi ultra violet pada permukaan yang dilapisi dengan serbuk fluorescent misalnya jenis phospor. Radiasi ultra violet akan terjadi bilamana elektron–elektron bebas hasil dari emisi elektron pada elektroda bertumbukan dengan atom–atom gas yang terdapat dalam tabung pelepas muatan.

Agar elektroda–elektroda dapat memancarkan elektron, maka perlu bagi elektroda untuk mendapatkan mekanisme pembantu proses tersebut. Pada lampu fluorescent biasa, maka proses emisi elektron ini dilakukan dengan proses pemanasan elektroda–elektroda terlebih dahulu, proses ini dilakukan oleh alat yang kita kenal dengan nama starter (penganjak). Untuk dapat menyala maka lampu tabung fluorescent memerlukan tegangan yang cukup tinggi yaitu kurang lebih 400 Volt, jadi tegangan ini jauh lebih tinggi dari tegangan jala–jala yang tersedia, oleh karena itu fungsi starter selain membantu memanaskan elektroda, juga berfungsi sebagai alat untuk menciptakan tegangan penyalaan bagi lampu.

Jika penyalaan telah selesai dilakukan, arus listrik akan mengalir melalui tabung lampu fluorescent, dan karena tegangan pada starter lebih besar sehingga bimetal pada starter akan terbuka. Oleh karena lampu fluorescent memiliki karakteristik arus – tegangan negatif, artinya tegangan pada lampu akan turun bila arus naik dan sebaliknya tegangan pada lampu akan naik bila arus turun, maka setelah proses penyalaan berlangsung, arus yang lewat pada tabung akan naik sampai tegangan kerja pada lampu tercapai. Tegangan ini jauh lebih rendah dari tegangan jala–jala.

Untuk memelihara tegangan kerja inilah maka pada lampu jenis fluorescent digunakan alat bernama ballast. Fungsi utama dari ballast adalah membatasi besar arus dan mengoperasikan lampu pada karakteristik listrik yang sesuai.Seperti yang telah dijelaskan didepan, lampu fluorescent banyak digunakan oleh masyarakat karena apabila dibandingkan dengan lampu jenis pijar, maka lampu jenis fluorescent tampak mempunyai efisiensi yang lebih tinggi yaitu dengan besar daya yang sama, diperoleh kuat penerangan yang lebih besar, selain itu pada lampu jenis pijar, banyak energi listrik yang diubah menjadi energi panas saja.

Walaupun lampu jenis fluorescent mempunyai efisiensi lebih tinggi dari pada lampu jenis pijar, tetapi lampu ini masih mempunyai kerugian – kerugian yang cukup berarti yaitu :
Harga lebih mahal, hal ini tidak terlalu menjadi masalah, sebab masih terjangkau oleh masyarakat kalangan tertentu. Memerlukan ballast, dengan adanya ballast ini akan menimbulkan kerugian daya pada ballast sendiri, yang kerugian cukup besar, dan juga rendahnya harga faktor kerja ( Cos φ ) karena pada lampu jenis fluorescent yang konvensional digunakan ballast jenis induktor (kumparan ).

Karena semakin mahalnya energi listrik, maka dimulailah beberapa cara untuk menghemat energi listrik, sehingga semakin banyak misalnya digunakan lampu – lampu jenis tabung fluorescent karena dianggap lebih efisien dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, tetapi kendala timbul setelah digunakan dalam jumlah yang banyak dan beban yang cukup besar mengakibatkan menurunya faktor daya sumber yang berakibat tidak tercapainya jumlah beban dan jumlah daya tersedia dari sumber, akibatnya penggunaan lampu jenis ini akan menurunkan jumlah daya yang tersedia dari sumber, juga kesulitan lain berupa sulit menyala dengan normal pada saat terjadi beban puncak dan menurunya tegangan sumber.

Untuk mengatasi hal ini maka penggunaan lampu jenis fluorescent yang tetap dapat dioperasikan seimbang antara jumlah beban (jumlah lampu) dengan jumlah daya yang tersedia dari sumber. Dengan kata lain kita berusaha agar daerah atau rentangan beban (lampu TL) yang masuk pada sistem mempunyai faktor daya lebih tinggi mendekati faktor daya dari sumber agar tercapai efisiensi penggunaan daya listrik, sehingga akan sama atau mendekati sama antara daya nominal beban dengan daya nominal sumber.

Tips Merancang Lampu Penerangan di Ruang Tamu


Sebuah ruang tamu dengan penerangan yang baik sangat penting karena ini adalah tempat di mana anggota keluarga dan teman berkumpul untuk berbincang-bincang dan bersenang-senang bersama. Ruang tamu paling tidak memiliki furnitur yang nyaman dan juga memberi hiburan kepada penghuni rumah. Televisi menjadi benda yang umum ditempatkan di ruang tamu sehingga Anda dapat menghabiskan waktu menonton acara favorit Anda. Tetapi juga bisa menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai dan membaca buku atau majalah.

Jadi, ruang keluarga dapat digunakan dalam berbagai cara tergantung pada kebutuhan Anda. Oleh karena itu, suatu hal yang penting untuk memiliki sistem pencahayaan yang baik untuk memastikan bahwa kegiatan di ruang tamu berjalan dengan lancar dan semua jenis kegiatan mendapatkan cahaya yang cukup. Jadi, Anda saat ini bisa melihat sendiri keadaan ruang tamu Anda, apakah sudah cukup penerangan atau masih kurang? Kami akan memberikan tips yang bisa membantu Anda untuk sistem penerangan ruang tamu :

Apa saja yang Anda lakukan di ruang tamu?

Misalnya jika Anda suka menonton film di ruang tamu, Anda dapat memasang dimmer sehingga Anda dapat meredupkan lampu saat menonton. Waktu penggunaan ruangan juga akan membantu Anda memilih jenis cahaya yang Anda butuhkan.

Buatlah pencahayaan menjadi hiasan.

Selain memancarkan cahaya, penerangan juga bisa menjadi hiasan tambahan untuk rumah Anda. Pilihlah dengan baik. Pastikan penerangan yang Anda pilih sesuai dengan interior dan akan meningkatkan tampilan keseluruhan dari ruang tamu. Ada banyak desain penerangan yang dapat Anda pilih. Bahkan saat ini ada banyak lampu berbagai warna.

Perhatikan ukuran ruang tamu.

Lihatlah di ukuran ruang tamu Anda. Apakah termasuk ruangan kecil atau besar? Jika kecil, Anda tidak akan memerlukan pencahayaan yang terlalu banyak. tapi jika berukuran besar, Anda harus menambahkan beberapa lampu sehingga dapat memberikan pencahayaan yang cukup untuk ruangan. Anda juga dapat menggunakan penerangan yang lebih besar jika Anda memiliki lebih banyak ruang seperti lampu gantung. Tapi ruangan yang kecil akan terlihat lebih baik dengan lampu sorot.

Berikan spotlight.

Jika Anda ingin menghadirkan karya seni tertentu, manfaatkanlah lampu track dan lampu aksen yang akan mendorong perhatian seseorang ke arah karya seni tersebut. Anda dapat melakukan teknik ini untuk memberi fokus pada lukisan dinding, patung, dan lain-lain. Pasti akan menambah aura yang berbeda untuk rumah Anda ketika memberikan fokus pada hal-hal yang berharga bagi Anda.

Buat sebuah tema.

Anda pasti memiliki tema untuk desain interior, Anda juga harus memastikan bahwa pencahayaan ruangan juga tepat untuk tema tersebut. Anda juga harus menyesuaikan dengan warna yang dominan di ruangan. Misal jika Anda memiliki ruang tamu dengan desain modern, maka lampu gantung putih akan terlihat cocok. Dengan demikian, Anda telah menciptakan keseimbangan untuk seluruh area.

Perhatikan arah cahaya.

Setiap fixture pencahayaan memberikan cahaya ke arah yang berbeda. Jika Anda ingin menerangi area gelap tertentu di ruang tamu, Anda dapat menggunakan lampu sorot atau menempatkan sebuah sudut meja dengan kap lampu di atasnya. Anda dapat menggunakan uplighters untuk menyorot langit-langit dekoratif. Ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan ruang tamu dengan cahaya. Ada tipe pencahayaan dari bawah menuju daerah yang lebih tinggi atau pencahayaan dari langit-langit menuju daerah yang lebih rendah. Anda juga dapat memberikan lampu statis seperti lampu tertutup.

Gunakan cahaya alami di siang hari.

Merancang sistem pencahayaan bukan berarti Anda akan menggunakan pencahayaan buatan sepanjang waktu. Lebih baik menggunakan cahaya alami di siang hari. Buatlah desain tirai yang memungkinkan cahaya masuk ke ruang tamu ketika siang hari. Atau Anda dapat menggunakan tirai tipis atau bahkan tirai transparan. Atau teknik yang umum digunakan yaitu dengan memasang atap kaca di area tertentu.

Tentukan warna cahaya.

Saat ini lampu hadir dalam berbagai warna. Ada lampu halogen yang dapat membuat suasana seolah-olah seperti siang hari yang cukup efektif untuk ruangan yang tidak bisa mendapatkan sinar matahari. Lampu berwarna juga bisa memberikan aura yang hangat ke dalam ruangan. Anda juga dapat menggunakan lampu yang memancarkan cahaya putih agar terlihat lebih alami.

Ciptakan suasana.

Pencahayaan juga dapat mempengaruhi aura lingkungan. Sekarang Anda harus memutuskan jenis suasana yang Anda inginkan. Untuk mengubah suasana yang berbeda, Anda dapat menggunakan lampu yang dapat diredupkan. Atau Anda dapat menambahkan beberapa lampu dinding untuk pencahayaan tingkat rendah yang lembut. Chandelier juga dapat digunakan untuk melakukan teknik ini.

Berilah cahaya pada area tertentu.

Mungkin ada area di rumah Anda yang membutuhkan pencahayaan khusus seperti lorong. Anda dapat menyalurkan ide-ide kreatif dalam merancang pencahayaan di sini. Anda bisa menggunakan sconce dinding atau penutup lampu yang dapat membuatnya terlihat lebih baik. Hal ini juga bisa menjadi hiasan tambahan yang membuatnya terlihat lebih cantik dan tidak membosankan.

Memasang sistem pencahayaan yang baik untuk ruang tamu akan membuatnya terlihat lebih mengundang dan juga bisa menciptakan suasana ruang yang lebih baik. Kita telah membahas beberapa hal yang berbeda yang dapat Anda pertimbangkan dalam memilih lampu pencahayaan. Yang pasti, hal ini akan sangat membantu Anda untuk membuat jenis suasana yang Anda inginkan dan membuat Anda merasa nyaman ketika melakukan kegiatan di ruang tamu. Yang terpenting adalah cahaya yang ada harus tetap sesuai dengan dekorasi ruang tamu yang sudah ada.

Selasa, 19 Maret 2013

Ketahui Jenis-Jenis Lampu


Lampu merupakan salah satu jenis penerangan yang jadi pilihan utama masyarakat. Keberadaan lampu menggantikan obor, dan benda-benda penerangan lain yang kini sudah banyak ditinggalkan masyarakat setelah masuknya listrik. Berikut ini adalah jenis-jenis lampu yang banyak digunakan masyarakat:

·         Lampu Pijar
Lampu pijar pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Alfa Edison. Lampu pijar menggunakan filamen tungsten, yati semacam kawat pijar dalam bola kaca yang diisi argon, gas nitrogen, hidrogen, kripton, dan lain-lain. Lampu pijar membutuhkan lebih banyak energi dari lampu TL untuk menghasilkan penerangan yang sama. Lampu ini mampu bertahan selama 1000 jam dengan rata-rata penggunaan sepuluh jam sehari. Dalam hitungan bulan, lampu pijar hanya mampu bertahan selama tiga sampai empat bulan.
Warna kuning dari warna yang dihasilkan lampu pijar banyak digemari orang-orang karena dinilai menciptakan efek hangat. Akan tetapi tidak sedikit juga orang yang memilih menggunakan lampu pijar karena harganya yang cenderung lebih murah.

·         Lampu TL
Lampu TL atau yang lebih dikenal dengan lampu neon memiliki bentuk yang beraneka ragam. Saat ini bahkan lampu TL bermetamorfosis dalam bentuk tornado atau spiral, bentuk memanjang vertikal yang dilengkapi fitting. Lampu TL atau lampu neon cenderung lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan lampu pijar. Lampu TL yang berkualitas baik dapat bertahan selama 15.000 jam atau selama 10 tahun pemakaian. Harga lampu TL berkisar sekitar sepuluh kali lampu pijar. Lampu TL dengan kualitas buruk hanya mampu bertahan sekitar empat sampai enam bulan saja.
Saat ini lampu TL atau lampu neon memiliki beragam bentuk dan warna, dari putih, kuning, dan lain sebagianya. Dengan jumlah energi yang lebih kecil lampu TL cenderung lebih murah dibanding menggunakan lampu pijar biasa karena itulah lampu jenis ini banyak digunakan di toko-toko, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan pencahayaan terang namun tetap hemat energi.

·         Lampu Halogen
Lampu halogen banyak dimanfaatkan untuk pencahayaan disekitar kolam renang atau taman. Lampu halogen merupakan lampu spot yang cukup baik. Lampu spot sendiri biasanya banyak dimanfaatkan untuk menerangi benda-benda seni atau pentas-pentas drama sehingga dihasilkan pencahayaan yang terfokus.

·         Lampu LED
Lampu LED merupakan jenis lampu yang paling hemat energi. Dengan memilih menggunakan lampu LED dapat menghemat pemakaian listrik hingga 1/5 dari biasanya. Selain hemat energi, lampu yang masih terbilang mahal ini juga mampu bertahan hingga dua puluhan tahun. Lampu LED 3 watt setara dengan lampu bohlam berdaya 20 watt.


Tips Memilih Lampu

Hampir di setiap rumah menggunakan lampu sebagai pelita. Sebagai penerang, lampu listrik yang umum digunakan sebagai cahaya buatan untuk rumah tinggal, dapat dibedakan menjadi 3 golongan besar, yaitu lampu pijar, lampu halogen dan lampu berpendar.

Banyaknya jenis lampu yang beredar saat ini membuat Anda perlu memperhatikan faktor apa saja yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih lampu. Berikut ini ada beberapa faktor yang dapat Anda pertimbangkan:

PENEMPATAN LAMPU
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah menentukan titik-titik penempatan lampu, terutama yang ditanam di dinding atau plafon.Hal ini dilakukan sebelum Anda membangun atau merenovasi rumah

PERHATIKAN SEKITAR
Ada baiknya jika penempatan lampu disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Maksudnya, untuk lampu yang diletakkan di luar sebaiknya menggunakan bahan stainless steel, alumunium atau besi yang sudah dicat antikarat.

WARNA CAHAYA
Menentukan warna cahaya lampu yang ingin digunakan. Lampu dengan karakter cahaya kekuningan disinyalir mampu membangkitkan suasana yang hangat dan romantis, sehingga sangat cocok ditempatkan di ruang tidur atau ruang lain yang digunakan untuk bersantai. Sementara cahaya putih lebih cocok digunakan di tempat kerja. Penentuan warna cahaya ini dengan sendirinya akan membimbing Anda menentukan pilihan antara lampu neon dan lampu pijar.

MODEL
Sesuaikan model lampu dengan karakter rumah. Lampu dengan desain tradisional klasik tentu akan terlihat jomplang bila ditempatkan pada rumah yang memiliki konsep modern minimalis.

SIFAT LAMPU
Sifat lampu yang memancarkan panas juga dapat dijadikan faktor penimbang saat Anda memilih rumah lampu.Sebagai satu kesatuan, rumah lampu yang Anda pilih sebaiknya tahan terhadap panas, tidak mudah leleh dan tidak mudah terbakar.