Jenis sistem pengaturan Lampu
lalu-lintas dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni:
Pretime Controller
Sistem ini disebut juga sebagai sistem
dengan pengaturan waktu tetap (fixed time controller) karena pada sistem ini,
lama waktu siklus, phase, waktu hijau, merah, dan lainnya disetel secara tetap
sepanjang hari.
Cara seperti ini sangat baik dipasang
pada simpang dengan pola lalu lintas yang stabil, ataupun jika terjadi variasi
arus lalu lintas maka variasi itu masih dalam koridor yang bisa diakomodasi
oleh sistem, ini tanpa terjadi tundaan atau kemacetan yang berarti.
Keuntungan pemakaian sistem pretime
controller :
• Karena
semua diseting secara tetap yakni: lama waktu siklus, waktu hijau, dan
lain-lainnya maka akan lebih tepat koordinasinya terutama pada simpang simpang
yang berurutan atau berderet karena rata-rata tundaan akibat berhenti (stopped
delay) lebih kecil daripada sistem actuated.
• Kerja
alat tidak terpengaruh oleh pergerakan kendaraan dari arah pendekat sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan akibat pengaruh mobil mogok misalnya atau oleh
adanya perbaikan jalan.
• Lebih
tepat jika dioperasikan pada suatu daerah simpang dengan jumlah pedestrian
besar.
• Harga
peralatannya jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem actuated dan lebih
mudah perawatannya.
Semiactuated Controller
Pada sistem ini didisain agar lampu
hijau pada jalan utama selalu menyala sepanjang hari. Lampu hijau akan berubah
menjadi merah manakala detektor pada jalan minor menangkap sinyal akan adanya
kendaraan yang hendak memasuki simpang. Pengoperasian ini adalah bahwa: panjang
waktu siklus dan hijau bervariasi dari siklus satu ke siklus berikutnya sesuai
dengan arus demand.
Fully Actuated Controller
Berbeda dengan sistem semiactuated
controller yang detektor hanya dipasang pada jalan minor, maka pada sistem ini
seluruh kaki simpang dipasang detektor. Sistem ini dipakai jika arus kendaraan
sangat bervariasi sepanjang hari dan disukai karena bersifat responsif terhadap
kebutuhan atau kondisi lalu-lintas. Sama dengan sistem semiactuated, panjang
waktu siklus dan hijau bervariasi dari siklus satu ke siklus berikutnya sesuai
dengan arus demand. Secara umum waktu hijau maksimum dan minimum diberikan pada
tiap phase.
Detektor biasanya diletakkan di bawah
permukaan jalan namun kadang-kadang diletakkan pada tiang lampu sinyal.
Jenis-jenis yang biasa dipergunakan adalah: inductive loop detector(kumparan
induktif), magnetometer, dan microwave detector (detektor gelombang mikro).
Sejauh ini inductive loop detector yang
lebih umum dipakai. Prinsip kerja dari sistem ini adalah: suatu kumparan dari
kawat metal ditanam pada perkerasan kemudian ditutup dengan pengisiepoxy.
Setiap ada kendaraan yang lewat dia atas detektor, berat metal akan merubah
induksi kumparan dan secara otomatis akan menghitung jumlah kendaraan.
Keuntungan pemakain sistem actuated
controller:
• Lebih
efisien dipakai pada simpang-simpang dimana fluktuasi arus lalu lintasnya tidak
bisa diatasi dan diprogram dengan sistem pretime controller.
• Lebih
efisien diterapkan pada simpang-simpang yang kompleks.
• Lebih
efisien baik bagi jalan utama maupun jalan minor karena pemutusan waktu hijau hanya
terjadi jika dibutuhkan oleh arus minor ataupun oleh pejalan kaki.
• Lebih
efisien pada simpang-simpang yang lokasinya tidak menguntungkan
• Lebih
menguntungkan pada operasi yang menerus tanpa membutuhkan tundaan pada jalan
utama
• Diterapkan
terutama pada alokasi dimana lampu kontrol lalu lintas hanya diperlukan dalam
waktu yang singkat dalam sehari.
• Sistem
actuated secara umum dapat meminimalkan tundaan terutama jika arus demandsangat
bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar